Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

Jumat, 02 Januari 2015

Teori Bronfenbrenner

Analisis mengenai Teori Bronfenbrenner
     Menurut Bronfenbrenner (dalam Santrock, 2012), ada lima sistem lingkungan yang bisa memengaruhi anak yaitu (a) microsystem,(b) mesosystem, (c) exosystem, (d) macrosystem, dan (e) chronosystem.
Microsystem
     Microsystem adalah lingkungan tempat individu menghabiskan waktunya, seperti keluarga, teman-teman, sekolah, dan tetangga. Apabila dikaitkan dengan diri saya, microsystem yang sangat berperan adalah keluarga. Pengasuhan dari orangtua yang bersifat authoritative parenting, yaitu pengasuhan yang demokratis membuat saya berani untuk menyatakan pendapat. Orangtua saya yang berlatar belakang pendidikan juga memotivasi saya untuk belajar. Hal ini membuat saya jarang merasa berat untuk belajar.
     Lingkungan dari pertemanan saya juga memengaruhi kepribadian saya. Teman-teman saya yang tidak suka berbicara kasar membuat saya enggan untuk berbicara kasar kepada orang lain. Teman-teman saya juga kebanyakan sangat rajin belajar dan mengerjakan tugas, sehingga membuat saya termotivasi untuk tidak malas. Akan tetapi ada juga nilai negatif yang saya dapat dari teman-teman saya yaitu sangat gemar mengejek orang lain. Hal ini mempengaruhi saya sehingga saya menganggap mengejek orang lain adalah hal yang biasa.
     Lingkungan tetangga tidak mempengaruhi kepribadian saya karena saya sangat jarang berinteraksi kepada tetangga. Saya lebih sering menghabiskan waktu di area kampus. Saat pulang kuliah saya lebih memilih untuk berada di dalam rumah daripada berinteraksi dengan tetangga.
Mesosystem
     Mesosystem adalah hubungan antara dua microsystem. Orangtua saya sangat jarang berinteraksi dengan teman-teman dan guru ataupun dosen saya. Akan tetapi orangtua saya tidak pernah memberikan penilaian negatif terhadap teman-teman dan guru/dosen saya. Hal ini dikarenakan saya selalu memilih untuk berada di lingkungan yang baik. Penilaian dari orangtua saya mengenai teman-teman dan dosen saya membuat saya terus menjalin hubungan baik dengan mereka.
Exosystem
    Lingkungan exosystem meliputi sistem yang ada di lingkungan saya. Di kampus saya ada aturan yaitu sudah hadir jam 08.00 pagi di kelas, dan diberikan toleransi keterlambatan selama 15 menit. Peraturan yang berlaku di kampus membuat saya terbiasa untuk bangun pagi dan disiplin. Peraturan kedua yang ada di kampus adalah berpakaian rapi dan tidak boleh memakai sandal. Peraturan untuk mempengaruhi diri saya sehingga saya lebih memperhatikan penampilan saya agar tampak rapi dan sopan.
Macrosystem
     Lingkungan macrosystem meliputi budaya dimana kita tinggal. Keluarga saya berasal dari suku Batak. Budaya batak yang ada di keluarga saya membuat kami terbiasa dengan suara yang agak keras. Akan tetapi di keluarga saya tidak diperbolehkan untuk menyebut diri sendiri dengan kata “aku” melainkan harus menyebut diri dengan nama panggilan. Di dalam keluarga saya terdapat budaya Batak, sedangkan di lingkungan tempat tinggal saya terdapat budaya betawi. Budaya betawi yang sangat terlihat di lingkungan saya adalah budaya tolong menolong yang sangat kuat.
Chronosystem
     Lingkungan chronosystem yaitu kondisi sosiohistorikal. Saya tinggal di era modern, pada zaman ini teknologi sangat berkembang. Hal ini mempengaruhi diri saya untuk tidak ketinggalan info-info terbaru. Teknologi  yang sangat canggih membuat saya sangat mudah dalam mengakses informasi.











Daftar Pustaka

Santrock, J. W. (2012). Educational Psychology. (5th ed.). NY: The McGraw HillAnalisis mengenai Teori Bronfenbrenner
     Menurut Bronfenbrenner (dalam Santrock, 2012), ada lima sistem lingkungan yang bisa memengaruhi anak yaitu (a) microsystem,(b) mesosystem, (c) exosystem, (d) macrosystem, dan (e) chronosystem.
Microsystem
     Microsystem adalah lingkungan tempat individu menghabiskan waktunya, seperti keluarga, teman-teman, sekolah, dan tetangga. Apabila dikaitkan dengan diri saya, microsystem yang sangat berperan adalah keluarga. Pengasuhan dari orangtua yang bersifat authoritative parenting, yaitu pengasuhan yang demokratis membuat saya berani untuk menyatakan pendapat. Orangtua saya yang berlatar belakang pendidikan juga memotivasi saya untuk belajar. Hal ini membuat saya jarang merasa berat untuk belajar.
     Lingkungan dari pertemanan saya juga memengaruhi kepribadian saya. Teman-teman saya yang tidak suka berbicara kasar membuat saya enggan untuk berbicara kasar kepada orang lain. Teman-teman saya juga kebanyakan sangat rajin belajar dan mengerjakan tugas, sehingga membuat saya termotivasi untuk tidak malas. Akan tetapi ada juga nilai negatif yang saya dapat dari teman-teman saya yaitu sangat gemar mengejek orang lain. Hal ini mempengaruhi saya sehingga saya menganggap mengejek orang lain adalah hal yang biasa.
     Lingkungan tetangga tidak mempengaruhi kepribadian saya karena saya sangat jarang berinteraksi kepada tetangga. Saya lebih sering menghabiskan waktu di area kampus. Saat pulang kuliah saya lebih memilih untuk berada di dalam rumah daripada berinteraksi dengan tetangga.
Mesosystem
     Mesosystem adalah hubungan antara dua microsystem. Orangtua saya sangat jarang berinteraksi dengan teman-teman dan guru ataupun dosen saya. Akan tetapi orangtua saya tidak pernah memberikan penilaian negatif terhadap teman-teman dan guru/dosen saya. Hal ini dikarenakan saya selalu memilih untuk berada di lingkungan yang baik. Penilaian dari orangtua saya mengenai teman-teman dan dosen saya membuat saya terus menjalin hubungan baik dengan mereka.
Exosystem
    Lingkungan exosystem meliputi sistem yang ada di lingkungan saya. Di kampus saya ada aturan yaitu sudah hadir jam 08.00 pagi di kelas, dan diberikan toleransi keterlambatan selama 15 menit. Peraturan yang berlaku di kampus membuat saya terbiasa untuk bangun pagi dan disiplin. Peraturan kedua yang ada di kampus adalah berpakaian rapi dan tidak boleh memakai sandal. Peraturan untuk mempengaruhi diri saya sehingga saya lebih memperhatikan penampilan saya agar tampak rapi dan sopan.
Macrosystem
     Lingkungan macrosystem meliputi budaya dimana kita tinggal. Keluarga saya berasal dari suku Batak. Budaya batak yang ada di keluarga saya membuat kami terbiasa dengan suara yang agak keras. Akan tetapi di keluarga saya tidak diperbolehkan untuk menyebut diri sendiri dengan kata “aku” melainkan harus menyebut diri dengan nama panggilan. Di dalam keluarga saya terdapat budaya Batak, sedangkan di lingkungan tempat tinggal saya terdapat budaya betawi. Budaya betawi yang sangat terlihat di lingkungan saya adalah budaya tolong menolong yang sangat kuat.
Chronosystem
     Lingkungan chronosystem yaitu kondisi sosiohistorikal. Saya tinggal di era modern, pada zaman ini teknologi sangat berkembang. Hal ini mempengaruhi diri saya untuk tidak ketinggalan info-info terbaru. Teknologi  yang sangat canggih membuat saya sangat mudah dalam mengakses informasi.
 Daftar Pustaka
Santrock, J. W. (2012). Educational Psychology. (5th ed.). NY: The McGraw Hill

Tidak ada komentar:

Posting Komentar