Total Tayangan Halaman

Total Tayangan Halaman

Jumat, 10 Januari 2014

tugas akhir penulisan ilmiah

Penerapan Pola Asuh Otoriter pada Remaja

Pengertian pola asuh
     Dalam mendidik anak atau remaja, orangtua memiliki cara yang berbeda-beda. Cara mendidik itu disebut dengan pola asuh. Menurut Hurlock (dikutip dalam “pengertian pola asuh orangtua”, 2013) “pola asuh orangtua adalah interaksi, aturan, norma, tata nilai yang berlaku pada masyarakat dalam mendidik dan merawat anak-anaknya”.
Jenis-jenis Pola Asuh
     Pola asuh memiliki banyak jenis. Akan tetapi ada 4 jenis pola asuh yang paling sering diterapkan orangtua. (a) authoritarian parenting, (b) permissive parenting, (c) authoritative parenting, (d) neglectful parenting (Baumrind, 1993).
     Authoritarian parenting. Pola asuh ini menekankan pada kepatuhan anak ke orangtua. Orangtua memberikan standar bagaimana si anak harus berperilaku dan memberikan hukuman apabila si anak membantah ( Papalia & Feldman, …..).
     Permissive parenting, pola asuh ini memberikan apa saja yang diinginkan oleh anak. Anak diberi kebebasan dalam berperilaku tetapi tetap dalam pengamatan orangtua. Ketika orangtua memberikan peraturan, maka orangtua akan menjelaskan alasan dari aturan tersebut. Tetapi aturan ini tidak ketat.
     Authoritative parenting, orangtua memiliki kemampuan dalam mengasuh anak mereka, tetapi orangtua juga menghormati kebebasan si anak. Si anak juga merasa aman dibawah asuhan orangtuanya
 Neglectful parenting, pada pola asuh ini orangtua tidak terlibat dalam kehidupan anak. Anak yang mendapat pola asuh ini akan lebih sulit dalam berinteraksi sosial. (King, 2008)

Pengertian Remaja
     Remaja bukanlah hal yang asing pada saat ini. Dimanapun dan kapanpun remaja dapat ditemui. Remaja adalah anak yang belum bisa mempertanggungjawabkan keputusannya tetapi pendapat remaja sudah bisa dipertimbangkan.

Menurut Mabey dan Sorensen (dikutip dalam Geldard & Geldard, 2010):
     Remaja sebagai sebuah tahapan dalam kehidupan seseorang yang berada di antara tahap kanak-kanak dengan tahap dewasa. Periode ini adalah ketika seorang anak muda harus beranjak dari ketergantungan menuju kemandirian, otonomi, dan kematangan. Seseorang yang ada pada tahap ini akan bergerak dari sebagai bagian suatu kelompok keluarga menuju menjadi bagian dari suatu kelompok teman sebaya dan hingga akhirnya mampu berdiri sendiri sebagai seorang dewasa. (h. 5)
     Tahapan remaja bisa disebut tahapan peralihan, yaitu tahap anak-anak yang akan berjalan menuju dewasa
Perkembangan pada Remaja
     Perkembangan fisik, perubahan yang paling jelas dialami oleh remaja  adalah perubahan fisik. Pada pria dan wanita fisik mulai berkembang dan dapat diamati secara langsung, seperti perubahan tinggi dan berat badan. Penampilan fisik juga akan mengalami perubahan sehingga dapat membuat remaja tersebut kesal. Tumbuhnya jerawat pada wajah remaja yang dulunya halus dikarenakan hormon remaja yang mulai aktif. (Gunarsa & Gunarsa, 2004)
Perkembangan psikoemosional, pada saat terjadinya perubahan fisik pada remaja terjadi juga perubahan suasana hati.
     Perkembangan psikososial,




Daftar Pustaka
Hurlock. (2005). Pengertian pola asuh orangtua. Diunduh dari www.ras-eko.com/2013/05/pengertian-pola-asuh-orang-tua.html?m=1
Geldard, K. & Geldard, D. (2011). Konseling remaja: Pendekatan proaktif untuk anak muda. Dalam E. Adignugraha (penerj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gunarsa, Y. S. D. & Gunarsa S. D. (2004). Psikologi untuk muda-mudi. Jakarta: Gunung Mulia
Papalia, D. E., & Feldman, R. D. (1998). Human development (12th Ed.). NY: McGraw-Hill.
King, L. (2008). /



Tidak ada komentar:

Posting Komentar