Analisis
mengenai Teori Bronfenbrenner
Menurut Bronfenbrenner
(dalam Santrock, 2012), ada lima sistem lingkungan yang bisa memengaruhi anak
yaitu (a) microsystem,(b) mesosystem, (c) exosystem, (d) macrosystem, dan
(e) chronosystem.
Microsystem
Microsystem
adalah lingkungan tempat individu
menghabiskan waktunya, seperti keluarga, teman-teman, sekolah, dan tetangga.
Apabila dikaitkan dengan diri saya, microsystem
yang sangat berperan adalah keluarga. Pengasuhan dari orangtua yang
bersifat authoritative parenting, yaitu
pengasuhan yang demokratis membuat saya berani untuk menyatakan pendapat.
Orangtua saya yang berlatar belakang pendidikan juga memotivasi saya untuk
belajar. Hal ini membuat saya jarang merasa berat untuk belajar.
Lingkungan dari pertemanan saya juga
memengaruhi kepribadian saya. Teman-teman saya yang tidak suka berbicara kasar
membuat saya enggan untuk berbicara kasar kepada orang lain. Teman-teman saya
juga kebanyakan sangat rajin belajar dan mengerjakan tugas, sehingga membuat
saya termotivasi untuk tidak malas. Akan tetapi ada juga nilai negatif yang
saya dapat dari teman-teman saya yaitu sangat gemar mengejek orang lain. Hal
ini mempengaruhi saya sehingga saya menganggap mengejek orang lain adalah hal
yang biasa.
Lingkungan tetangga tidak mempengaruhi
kepribadian saya karena saya sangat jarang berinteraksi kepada tetangga. Saya
lebih sering menghabiskan waktu di area kampus. Saat pulang kuliah saya lebih
memilih untuk berada di dalam rumah daripada berinteraksi dengan tetangga.
Mesosystem
Mesosystem adalah
hubungan antara dua microsystem.
Orangtua saya sangat jarang berinteraksi dengan teman-teman dan guru ataupun
dosen saya. Akan tetapi orangtua saya tidak pernah memberikan penilaian negatif
terhadap teman-teman dan guru/dosen saya. Hal ini dikarenakan saya selalu
memilih untuk berada di lingkungan yang baik. Penilaian dari orangtua saya
mengenai teman-teman dan dosen saya membuat saya terus menjalin hubungan baik
dengan mereka.
Exosystem
Lingkungan exosystem
meliputi sistem yang ada di lingkungan saya. Di kampus saya ada aturan
yaitu sudah hadir jam 08.00 pagi di kelas, dan diberikan toleransi
keterlambatan selama 15 menit. Peraturan yang berlaku di kampus membuat saya
terbiasa untuk bangun pagi dan disiplin. Peraturan kedua yang ada di kampus
adalah berpakaian rapi dan tidak boleh memakai sandal. Peraturan untuk
mempengaruhi diri saya sehingga saya lebih memperhatikan penampilan saya agar
tampak rapi dan sopan.
Macrosystem
Lingkungan macrosystem meliputi
budaya dimana kita tinggal. Keluarga saya berasal dari suku Batak. Budaya batak
yang ada di keluarga saya membuat kami terbiasa dengan suara yang agak keras.
Akan tetapi di keluarga saya tidak diperbolehkan untuk menyebut diri sendiri
dengan kata “aku” melainkan harus menyebut diri dengan nama panggilan. Di dalam
keluarga saya terdapat budaya Batak, sedangkan di lingkungan tempat tinggal
saya terdapat budaya betawi. Budaya betawi yang sangat terlihat di lingkungan
saya adalah budaya tolong menolong yang sangat kuat.
Chronosystem
Lingkungan chronosystem
yaitu kondisi sosiohistorikal. Saya tinggal di era modern, pada zaman ini
teknologi sangat berkembang. Hal ini mempengaruhi diri saya untuk tidak
ketinggalan info-info terbaru. Teknologi yang sangat canggih membuat saya sangat mudah
dalam mengakses informasi.
Daftar Pustaka
Santrock,
J. W. (2012). Educational Psychology. (5th
ed.). NY: The McGraw Hill Analisis
mengenai Teori Bronfenbrenner
Menurut Bronfenbrenner
(dalam Santrock, 2012), ada lima sistem lingkungan yang bisa memengaruhi anak
yaitu (a) microsystem,(b) mesosystem, (c) exosystem, (d) macrosystem, dan
(e) chronosystem.
Microsystem
Microsystem
adalah lingkungan tempat individu
menghabiskan waktunya, seperti keluarga, teman-teman, sekolah, dan tetangga.
Apabila dikaitkan dengan diri saya, microsystem
yang sangat berperan adalah keluarga. Pengasuhan dari orangtua yang
bersifat authoritative parenting, yaitu
pengasuhan yang demokratis membuat saya berani untuk menyatakan pendapat.
Orangtua saya yang berlatar belakang pendidikan juga memotivasi saya untuk
belajar. Hal ini membuat saya jarang merasa berat untuk belajar.
Lingkungan dari pertemanan saya juga
memengaruhi kepribadian saya. Teman-teman saya yang tidak suka berbicara kasar
membuat saya enggan untuk berbicara kasar kepada orang lain. Teman-teman saya
juga kebanyakan sangat rajin belajar dan mengerjakan tugas, sehingga membuat
saya termotivasi untuk tidak malas. Akan tetapi ada juga nilai negatif yang
saya dapat dari teman-teman saya yaitu sangat gemar mengejek orang lain. Hal
ini mempengaruhi saya sehingga saya menganggap mengejek orang lain adalah hal
yang biasa.
Lingkungan tetangga tidak mempengaruhi
kepribadian saya karena saya sangat jarang berinteraksi kepada tetangga. Saya
lebih sering menghabiskan waktu di area kampus. Saat pulang kuliah saya lebih
memilih untuk berada di dalam rumah daripada berinteraksi dengan tetangga.
Mesosystem
Mesosystem adalah
hubungan antara dua microsystem.
Orangtua saya sangat jarang berinteraksi dengan teman-teman dan guru ataupun
dosen saya. Akan tetapi orangtua saya tidak pernah memberikan penilaian negatif
terhadap teman-teman dan guru/dosen saya. Hal ini dikarenakan saya selalu
memilih untuk berada di lingkungan yang baik. Penilaian dari orangtua saya
mengenai teman-teman dan dosen saya membuat saya terus menjalin hubungan baik
dengan mereka.
Exosystem
Lingkungan exosystem
meliputi sistem yang ada di lingkungan saya. Di kampus saya ada aturan
yaitu sudah hadir jam 08.00 pagi di kelas, dan diberikan toleransi
keterlambatan selama 15 menit. Peraturan yang berlaku di kampus membuat saya
terbiasa untuk bangun pagi dan disiplin. Peraturan kedua yang ada di kampus
adalah berpakaian rapi dan tidak boleh memakai sandal. Peraturan untuk
mempengaruhi diri saya sehingga saya lebih memperhatikan penampilan saya agar
tampak rapi dan sopan.
Macrosystem
Lingkungan macrosystem meliputi
budaya dimana kita tinggal. Keluarga saya berasal dari suku Batak. Budaya batak
yang ada di keluarga saya membuat kami terbiasa dengan suara yang agak keras.
Akan tetapi di keluarga saya tidak diperbolehkan untuk menyebut diri sendiri
dengan kata “aku” melainkan harus menyebut diri dengan nama panggilan. Di dalam
keluarga saya terdapat budaya Batak, sedangkan di lingkungan tempat tinggal
saya terdapat budaya betawi. Budaya betawi yang sangat terlihat di lingkungan
saya adalah budaya tolong menolong yang sangat kuat.
Chronosystem
Lingkungan chronosystem
yaitu kondisi sosiohistorikal. Saya tinggal di era modern, pada zaman ini
teknologi sangat berkembang. Hal ini mempengaruhi diri saya untuk tidak
ketinggalan info-info terbaru. Teknologi yang sangat canggih membuat saya sangat mudah
dalam mengakses informasi.
Daftar Pustaka
Santrock,
J. W. (2012). Educational Psychology. (5th
ed.). NY: The McGraw Hill
Tidak ada komentar:
Posting Komentar