Penerapan Pola Asuh Otoriter pada
Remaja
Pengertian pola asuh
Dalam mendidik anak atau remaja, orangtua
memiliki cara yang berbeda-beda. Cara mendidik itu disebut dengan pola asuh. Menurut
Hurlock (dikutip dalam “pengertian pola asuh orangtua”, 2013) “pola asuh
orangtua adalah interaksi, aturan, norma, tata nilai yang berlaku pada
masyarakat dalam mendidik dan merawat anak-anaknya”.
Jenis-jenis Pola Asuh
Pola asuh memiliki banyak jenis. Akan
tetapi ada 4 jenis pola asuh yang paling sering diterapkan orangtua. (a) authoritarian parenting, (b) permissive parenting, (c) authoritative parenting, (d) neglectful parenting (Baumrind, 1993).
Authoritarian
parenting. Pola asuh ini
menekankan pada kepatuhan anak ke orangtua. Orangtua memberikan standar
bagaimana si anak harus berperilaku dan memberikan hukuman apabila si anak
membantah ( Papalia & Feldman, …..).
Permissive parenting, pola asuh ini memberikan apa saja yang diinginkan oleh
anak. Anak diberi kebebasan dalam berperilaku tetapi tetap dalam pengamatan
orangtua. Ketika orangtua memberikan peraturan, maka orangtua akan menjelaskan
alasan dari aturan tersebut. Tetapi aturan ini tidak ketat.
Authoritative
parenting, orangtua memiliki kemampuan dalam mengasuh anak mereka, tetapi
orangtua juga menghormati kebebasan si anak. Si anak juga merasa aman dibawah
asuhan orangtuanya
Neglectful
parenting, pada pola asuh ini orangtua tidak terlibat dalam kehidupan anak.
Anak yang mendapat pola asuh ini akan lebih sulit dalam berinteraksi sosial. (King,
2008)
Pengertian Remaja
Remaja bukanlah hal yang asing pada saat
ini. Dimanapun dan kapanpun remaja dapat ditemui. Remaja adalah anak yang belum
bisa mempertanggungjawabkan keputusannya tetapi pendapat remaja sudah bisa
dipertimbangkan.
Menurut
Mabey dan Sorensen (dikutip dalam Geldard & Geldard, 2010):
Remaja sebagai sebuah tahapan dalam
kehidupan seseorang yang berada di antara tahap kanak-kanak dengan tahap
dewasa. Periode ini adalah ketika seorang anak muda harus beranjak dari ketergantungan
menuju kemandirian, otonomi, dan kematangan. Seseorang yang ada pada tahap ini
akan bergerak dari sebagai bagian suatu kelompok keluarga menuju menjadi bagian
dari suatu kelompok teman sebaya dan hingga akhirnya mampu berdiri sendiri
sebagai seorang dewasa. (h. 5)
Tahapan remaja bisa disebut tahapan
peralihan, yaitu tahap anak-anak yang akan berjalan menuju dewasa
Perkembangan pada Remaja
Perkembangan
fisik, perubahan yang paling jelas dialami oleh remaja adalah perubahan fisik. Pada pria dan wanita
fisik mulai berkembang dan dapat diamati secara langsung, seperti perubahan
tinggi dan berat badan. Penampilan fisik juga akan mengalami perubahan sehingga
dapat membuat remaja tersebut kesal. Tumbuhnya jerawat pada wajah remaja yang
dulunya halus dikarenakan hormon remaja yang mulai aktif. (Gunarsa &
Gunarsa, 2004)
Perkembangan psikoemosional, pada saat terjadinya perubahan fisik
pada remaja terjadi juga perubahan suasana hati.
Perkembangan
psikososial,
Daftar Pustaka
Hurlock. (2005).
Pengertian pola asuh orangtua. Diunduh dari
www.ras-eko.com/2013/05/pengertian-pola-asuh-orang-tua.html?m=1
Geldard, K.
& Geldard, D. (2011). Konseling
remaja: Pendekatan proaktif untuk anak muda. Dalam E. Adignugraha
(penerj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gunarsa, Y. S.
D. & Gunarsa S. D. (2004). Psikologi
untuk muda-mudi. Jakarta: Gunung Mulia
Papalia, D.
E., & Feldman, R. D. (1998). Human
development (12th Ed.). NY: McGraw-Hill.
King, L.
(2008). /
Tidak ada komentar:
Posting Komentar